Jika skripsi merupakan salah satu persyaratan mahasiswa untuk wisuda, maka tidak jauh berbeda dengan paper. Paper adalah karya tulis ilmiah yang dijadikan tugas akhir bagi siswa Madrasah Aliyah (MA) 1 Annuqayah putri. Paper merupakan salah satu tugas wajib bagi kelas XII sebelum meninggalkan bangku sekolah.
Sebelum kita terjun ke dunia perkuliahan, dunia yang penuh dengan makalah, MA 1 Annuqayah putri mempunyai cara tersendiri untuk memperkenalkan dunia yang belum kita jejaki itu melalui program yang dirancang oleh pimpinan Bag. Kurikulum. Mungkin pembahasan yang tepat adalah sedia payung sebelum hujan. Sebelum diguyur oleh banyak makalah kita telah siap sedia payung berupa paper.
Apabila disiapkan dari awal, nanti ketika sudah kuliah dan menulis makalah tidak akan terjadi banyak kesalahan, salah satunya seperti penulisan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). EBI kerap kali dianggap remeh.
Alhasil, tulisan kita jarang mencapai puncak kebenaran. Sebelum penulisan paper, kita terlebih dahulu diajari cara-cara penulisannya. Setelah selesai digarap, apabila terdapat tulisan yang salah, baik dari kaidah EBI maupun tata bahasanya, itu langsung dicoret oleh pembimbing. Lalu diberi arahan agar tepat.
Selain itu, penulisan paper untuk menguji mental kita, supaya ketika disuguhi setumpuk makalah tidak depresi. Untuk menyelesaikan satu paper saja butuh pengorbanan dan semangat yang kuat, dalam pencarian refrensi, ditambah lagi harus mengetiknya. Hidup di pondok pesantren tidak serba ada dan tidak serba instan. Dari perlengkapan alat untuk mengetik saja masih minim. Harus mengantre terlebih dahulu untuk mengetik dan browsing di internet. Apalagi untuk menyelesaikan setumpuk makalah.
Setelah paper selesai, tahap berikutnya adalah sidang paper. Penulis akan mempresentasikan hasil tulisannya di depan penguji dan penguji akan menanyakan sedikit tentang isi paper. Jadi sebelum itu kita harus menguasai isi dari paper itu sendiri supaya ketika sidang tidak kaget dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penguji. Ketika di perguruan tinggi kita akan sering presentasi di depan para mahasiswa, karena dosen hanya membimbing tidak terus-terusan ceramah. Sistem ceramah dalam kelas itu hanya untuk anak Sekolah Dasar (SD).
Paper juga merupakan peluang untuk mengetahui tingkat kemampuan kita. Tidak semua siswa bisa menguasai semua pelajaran. Pasti ada satu pelajaran yang dikuasai. Kemudian pelajaran itu bisa diangkat menjadi tema paper. Baru setelah mau mendaftar kuliah kita tidak perlu berpikir panjang dalam memilih jurusan.
Jarang sekali sekolah-sekolah yang mau mengadakan tugas penulisan paper atau mungkin tidak ada. Kita harus bersyukur diberi kesempatan bisa menulis paper karena manfaat penulisan paper sangat banyak terutama bagi siswa yang akan menginjak lantai perkuliahan.
Untuk itu, jangan merasa takut atau bahkan terbebani dengan tugas wajib ini. Karena paper bukan hantu yang menyeramkan dan bukan besi yang memberatkan. Kita tidak akan mati karena paper, bahkan sebaliknya paper akan menghidupkan semangat kita dalam belajar.
Bagus.
Luar biasa.