Annuqayah –Kegiatan wajib selanjutnya usai pelaksanaan Assesmen Madrasah di MA 1 Annuqayah Putri, adalah Pemantapan Keaswajaan dan Keannuqayahan yang akan berlangsung selama empat hari (20-23 Mei 2023). Kegiatan tersebut bersifat wajib diikuti oleh siswa kelas akhir MA 1 Annuqayah Putri. Lalu pada kisaran pukul 07.30 WIB, kegiatan tersebut sudah dimulai dengan sesi pembukaan yang dipimpin oleh Waka. Bag. Kurikulum, Bapak Drs. Asy’ari Khotib. Penyampaian dalam pembukaan tersebut berbicara seputar alasan diadakannya kegiatan pemantapan. Kemudian, beralih pada sambutan Kepala Madrasah, Bapak Moh. Kholili, S. Pd. Sambutan tersebut berisi tentang himbauan kepada seluruh siswa kelas akhir agar senantiasa menyimak dengan baik guna mendapatkan pemahaman yang benar-benar utuh.
Jadwal pertama pada pemantapan keaswajaan, dimulai pada pukul 08.17 WIB.Tema penyajian hari ini (20/05) adalah Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Dasar-dasar Pemahaman) yang disampaikan oleh Dr. K. H. Ach. Maimun, M. Ag. Penyajian yang berdurasi kurang lebih dua jam itu, berhasil menambah wawasan tentang keaswajaan, guna memperbaiki dan meningkatkan pemahaman yang ada sebelumnya. Pendalaman pada tema tersebut, tidak jauh dari penjelasan ulang tentang apa itu Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan sejak kapan kemunculannya, bahkan lebih dari pada itu. Sebagaimana penuturan penyaji, Aswaja merupakan sekelompok orang yang berpandangan sama dalam prinsipnya sekalipun berbeda dalam uraian detailnya, serta pengukuhan kemunculannya yang sudah ada sejak dulu, berdasarkan QS. Ali Imron: 106 dengan penjelasan tafsir al-Quran al-‘Adhim.
Penjelasan penyaji menyinggung soal langkah-langkah (prinsip-prinsip) Aswaja, yang terdiri dari mengikuti ulama bermazhab, mengikuti ulama (pendiri mazhab), kemudian mengikuti ajaran Nabi dan sahabat. Tiga prinsip tersebut menjadi satu kesatuan yang berhubungan dalam mengikuti jejak-jejak keaswajaan yang dimaskud. Tentunya ketiga poin tersebut serupa alur dan jalur yang aman untuk keberlangsungan pemahaman dan/atau praktik keaswajaan santri secara umum. Lalu penjelasan terakhir dari penyajian hari ini, berkaitan dengan pemahaman Aswaja saat ini, merupakan Islam yang menjadikan kitab-kitab ulama bermazhab kepada imam mazhab yang diakui sebagai rujukan, seperti pesantren tradisional di Indonesia atau Al-Azhar di Mesir dan yang sejenisnya, demikian penjelasan penyaji. (IR_H)