Reformasi MAPI Untuk Generasi Aksi yang Lebih Mumpuni

Oleh Citra Sukma Ningsih

Kata “Reformasi” sudah tidak asing lagi kita dengar, karena reformasi bisa dilakukan siapa saja, di mana saja dan untuk siapa saja, Reformasi adalah suatu bentuk perubahan secara cepat untuk meraih suatu hal yang lebih baik secara signifikan. Seperti halnya di Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri (MAPI), melakukan reformasi terhadap hal-hal yang belum sepenuhnya tidak berjalan atau kurang mapan baik dalam sistem kepemimpinan, fasilitas dan lain sebagainya.

Dua tahun berjalan kepemimpinan yang baru, MAPI kini menunjukkan progress yang tentu jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, disebabkan para pimpinan menemukan cara berbeda dalam memajukan MAPI. Seperti halnya Kepala Madrasah, menjadi teladan utama dalam berjalannya MAPI ke depan. Moh. Khalili sebagai Kepala Madrasah memberikan contoh yang baik dalam hal moralitas ketertiban tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Disiplin dan datang pagi ke madrasah yang dilakukan oleh beliau merupakan langkah awal dalam memberikan teladan. Karena ketika Kepala Madrasah sudah menerapkan tentang kedisiplinan, maka guru dan siswa MAPI juga secara spontanitas akan mengikutinya.

Selain kepala Madrasah, para WAKA pun memiliki konstribusi besar dalam memajukan MAPI, di mana MAPI memiliki empat WAKA yang masing-masing menyesuaikan dengan tanggung jawabnya.

WAKA bagian Kurikulum berada di bawah tanggung jawab Asy’ari Khatib, kini melakukan perubahan terhadap sistem UAS, yakni mengkolaborasikan 1 materi yang sama antar peminatan walaupun pada dasarnya berbeda guru pengampu. Hal ini dilakukan untuk lebih efektinya materi yang diujikan kepada siswa MAPI.

Sedangkan WAKA di bagian Kesiswaan, istighasah secara rutin yang diadakan setiap sabtu pagi adalah hal yang penting dilaksanakan, mengingat MAPI berada di bawah naungan Pesantren karena generasi MAPI tidak hanya dididik pintar secara intelektualitas tetapi juga spiritualitas.

WAKA HUMAS dimasa pimpinan Moch. Hafidz Fitratullah, tidak kalah mengalami peningkatan. Terbukti, MAPI kini sudah serba digital. Setiap ada kegiatan, maka Organisasi IP (Informasi & Publikasi) akan menyebarluaskan melalui akun media sosial milik MAPI, Waka. Humas sendiri menjadi perintis awal dalam berdirinya Organisasi IP dan juga turun langsung dalam membimbing tupoksinya. Literasi juga berkembang, yang dibuktikan dengan terbitnya Buletin Oretan Mapi setiap satu bulan dua kali.

Perubahan di bidang infrastruktur oleh Bapak Noer Musthafa yang menduduki WaKa Sarana Prasarana. Beberapa hal yang telah di lakukan dan menjadi bukti perubahan dimasa beliau adalah Pemavingan halaman Madrasah, pembuatan gudang baru di lantai II, dan beberapa perbaikan kecil lainnya di ruangan-ruangan MAPI, mulai dari kamar mandi, ruang Pimpinan, melengkapi komputer laboratorium dan lain-lain.

Reformasi MAPI bukan hanya dilakukan oleh para WAKA, akan tetapi segenap karyawan yang terkoordinasi dengan WAKA, karena semua bidang saling berkesinambungan dan bekerja sama dalam memajukan MAPI. Tidak lupa peran tenaga pendidik, karena Madrasah tidak akan berdiri jika tidak ada tenaga pendidik dan peserta didik. Oleh karena itu, tenaga pendidik memiliki peran penting dalam hal mendidik secara langsung baik secara intelektual dan moral. Sehingga reformasi MAPI ini merupakan bentuk ikhtiar para pimpinan dan seluruh elemen dalam mencetak dan memajukan generasi MAPI dalam mengeksplor pengetahuan yang dimiliki para peserta didik untuk lebih mumpuni dalam bidang bidang yang diminati.

Add your thoughts

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *