RAMADAN; Saksi Sejarah Kehebatan Islam

Oleh Hafidz*

Pada bulan Ramadan, tidak sedikit orang yang memilih untuk bermalas-malasan, seperti tidur seharian dengan alasan lemas. Selain itu, terdapat pula anggapan bahwa tidur umat Muslim yang berpuasa adalah ibadah sehingga dijadikan alasan. Ada juga yang mengatakan bahwa tidur di bulan Ramadan dilakukan untuk menghindari perbuatan maksiat ketika tengah menjalankan ibadah puasa. Ada juga yang mengira, Ramadan adalah momentum untuk istirahat. Bulan dimana umat Islam fokus berpuasa dan meninggalkan aktivitas. Nyatanya tidak, berbagai prestasi dan kemenangan besar, diraih pada bulan Ramadhan. Prestasi apa saja yang mampu diraih umat Islam di bulan Ramadan?

  1. Kemerdekaan Indonesia

Menurut Prof. A. Mansur Suryanegara dalam bukunya, Api Sejarah, Jilid l, bahwa umat Islam Indonesia harus berbesar hati karena rahmat kemerdekaan 17 Agustus 1945 bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan 1364 H, saat umat sedang berpuasa. Ini punya makna historis yang mendalam bagi umat Islam. Terbukti, pilihan hari proklamasi kemerdekaan adalah sayyidul ayyam (penghulu hari) yakni Hari Jum’at dan di bulan puasa, sayyidus syuhur (penghulu bulan). Dan pilihan ini disadari betul dan sengaja dipilih oleh Bung Karno.

2. Perang Badar

Umat Islam melakukan perang besar pertama kali melawan kafir Quraisy. Al-Qur’an menyebut peristiwa ini dengan Yaumul Furqan (hari pembeda), bertemunya dua pasukan. Umat Islam menang mutlak meski jumlahnya jauh lebih sedikit. Perang Badar ini sangat fenomenal karena 313 pasukan Muslim mampu mengalahkan tentara Quraisy yang berjumlah 1.000 orang. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 Hijriah. (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah).

3. Fathu Makkah

Menurut Ibnu Katsir, dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah, penaklukan kota Mekkah ini adalah efek dari ingkarnya kaum kafir Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah yang disepakati bersama Rasulullah SAW, ini terjadi pada bulan Ramadan pada tahun 8 Hijriah. Rasulullah SAW bersama 10.000 pasukan Muslim memasuki Makkah dengan damai. Dan kota suci ini akhirnya kembali ke tangan umat Islam setelah bertahun-tahun berada di bawah kekuasaan kaum Quraisy.

Ternyata, umat Islam terdahulu tetap bersemangat menunaikan puasa meskipun dalam keadaan berperang. Artinya, umat islam sekarang melaksanakan puasa Ramadan dalam situasi dan kondisi yang sangat aman, tentram, damai. Ayo, bersama sama tingkatkan level puasa kita dengan cara tidak malas melaksanakan kegiatan yang positif.

Wallahu A’lam bis Showab

*Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas

Add your thoughts

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *